MENGENAL TEORI BASA
Mengenal Teori Basa – Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas tentang teori senyawa asam (Baca juga : Pengertian dan Ciri Ciri Asam). Kita sudah belajar mengenai pengertian teori asam dan beberapa ciri-ciri dari teori asam. Selain teori asam, terdapat juga teori basa. Bagaimana sih teori basa?
Pengertian Basa
Dalam ilmu kimia, basa dapat didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam pelarut, umumnya pelarut yang digunakan adalah air (H2O). Rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium hidroksida). Gugus OH yang terdapat dalam senyawa basa ini lah yang menyebabkannya memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.
Sifat dan Ciri-ciri Basa
Untuk membedakannya dengan asam maka kita perlu mengetahui sifat dan dan ciri basa. Adapun sifat dan ciri-ciri basa adalah sebagai berikut:
- Basa miliki rasa yang Pahit
Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra pengecap kita, rasanya akan pahit. Contohnya ketika secara tidak sengaja sabun masuk kedalam mulut. Namun perlu digarisbawahi bahwa dalam menganalisis basa tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dengan mencicipinya.
- Basa terasa licin
Selain rasanya yang pahit, ternyata basa juga bersifat licin. Contohnya : saat kita memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut teras licin, Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Namun dalam praktikum sebenarnya, tidak dianjurkan mengidentifikasikan senyawa basa dengan menyentuhnya.
- Bersifat korosif
Untuk mengidentifikasi apakah suatu senyawa termasuk basa atau tidak, kita sangat tidak dianjurkan untyuk menyentuhnya. Hal ini karena beberapa senyawa basa merupakan jenis senyawa basa yang kuat. Basa kuat ini bersifat korosif sehingga jika disetuh dapat menyebabkan iritasi atau terbakar.
- Basa dapat Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga dapat mengubah warna indikator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
- Menghantarkan Arus Listrik
Selain senyawa asam ternyata senyawa basa juga merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air, sehingga dapat mengantarkan arus listrik.
- Menetralkan Sifat Asam
Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan asam. Senyawa asam akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam jika direaksikan dengan basa. Asam dan basa yang direaksikan akan menghasilkan garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksikan dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.